ismillahirrahmanirrahim
Assalamu ‘Alaykum wr.wb. Sahabat.
Alhamdulillah ALLAH berikan lagi kesempatan untuk menulis. Kali ini, Ana ingin bercerita tentang satu sosok yang senantiasa menginspirasi, senantiasa menjadi teladan, dan juga selalu berhasil membuat Ana malu pada diri sendiri, selalu berhasil membuat hati ini merenung, bermuhasabah dan bertanya kembali “Liat beliau dan segunung pengorbanannya sebagai abdillah, kamu? Apa yang sudah kamu korbankan di jalan ALLAH? Sudah adakah?”
Ana bertemu dengan sosok “Extraordinary” ini, sekitar 1 tahun 8 bulan yang lalu, tahun 2014 (awal 1436 H). Beliau diperkenalkan sebagai Ustadz, sekaligus pembina dan founder suatu program pembentukan karakter yang Ana ikuti bernama AndroHid, sekarang namanya Akademi Hijrah. Juga sebagai Guru yang menginisiasi terbentuknya kelas “Mentari Hati”. Kelas spesial yang beliau rancang sendiri dengan materi-materi tentang Tauhid. Lengkap dengan tema-tema yang spesial, “Indahnya Jiwa tenang”, “Jangan takut jangan sedih”, “Akhirnya kutemukan pribadi sejati”, dan ditutup dengan “Membangun Surga hari ini”. Kelas yang berlangsung selama setahun dan dihandle langsung oleh beliau sendiri. Gratis!.
Beliau adalah seorang Guru yang memperkenalkan istilah “abdillah” pada kami. Abdillah sebagai satu-satunya identitas seorang manusia. Sederhananya arti abdillah adalah hamba ALLAH. Hanya itu identitas haqiqi kita, yang lain hanya aksesoris dan atribut yang akan kita tanggalkan di suatu waktu kelak, saat masa kita telah habis di dunia fana ini. Beliau jugalah yang memberitahukan bahwa, kita harus pandai membaca, Iqra! Bukan membaca dalam arti biasanya, tidak sekedar membaca rangkaian aksara, melainkan membaca yang lebih istimewa. Yaitu Membaca Diri, Membaca lingkungan dan Membaca Al-Qur’an untuk bisa menjalankan peranan kita di dunia fana ini dengan baik sesuai makanah kita masing-masing. Beliau mengajar namun tidak menggurui. Membawakan materi kelas dengan sangat baik dan menyenangkan. Senantiasa memberikan kesan dan pesan terbaik agar ilmu yang di dapat, dengan senang hati kami laksanakan, Take Action!
Perkenalkan, beliau adalah Ustad, Guru, Abang, sekaligus Ayah bagi kami. Beliau adalah Ustad H. M Hari Sanusi (atau dikenal juga dengan sebutan Ustad Hasan).
Temui beliau di:
Youtube: Inspirasi Hari Ini by Ustad H. M. Hari Sanusi
Instagram : @harisanusi
Facebook : M Hari Sanusi
Website : harisanusi.com
Sejak diklatsar I, kami memberikan gelar baru pada beliau, “Ayah”. Bagaikan seorang Ayah yang begitu menyayangi anak-anaknya, Ustad hadir dalam Diklatsar (Pendidikan dan Latihan Dasar) mendampingi kami. Menyaksikan kami dididik untuk menjadi seorang Abdillah yang tak hanya Baik tapi juga Kuat. Melihatnya di pagi hari setelah Solo Bivak, seolah memberikan angin segar kepada kami yang mungkin sudah mulai kelelahan. Kami tersenyum hanya dengan melihat keberadaan beliau berdiri di sisi hutan. Merasa seorang penyelamat sudah datang untuk menyelamatkan kami yang mungkin memang selama ini terlalu manja, sehingga merasa pendidikan waktu itu terasa begitu berat dan melelahkan. Tapi, di saat-saat melaksanakan Iqob (hukuman), kami mencari sosoknya lagi, tapi beliau tak lagi disana. Bagai Ayah yang sesungguhnya, beliau ingin yang terbaik untuk kami, tapi mungkin beliau pun tak tega melihat wajah-wajah memelas kami saat digembleng fisik dan karakternya.
Kami mengagumi pribadi beliau, pengabdian, dan pengorbanan beliau untuk Dienul Islam.
Behind the Article!!!
Sebenarnya sudah sejak lama ingin menulis tentang beliau, sebagai bentuk terima kasih atas segala ilmu, motivasi dan semangat yang telah beliau tularkan kepada kami. Namun, selalu saja ada excuse, hingga kemarin (Ahad, 26 Syawal 1437 H) seketika tersentuh melihat postingan beliau di salah satu grup kelas. Luar biasa, weekend beliau Amazing, Masya ALLAH.
Sejak Sabtu Subuh (25 Syawal 1437 H), beliau sudah hadir untuk mengisi kelas Mentari Hati salah satu angkatan di Masjid Darut Tauhid Jakarta, sejak jam stengah 3 dini hari hingga menjelang Subuh. Ustad mengisi #KelasSahur Membagikan Ilmu dengan penuh semangat. Mengajarkan tentang Fitrah Manusia, Tadabbur Al-Qur’an, Perbedaan Fikir dan Dzikir, dan beberapa materi lainnya.
Setelah itu, Ba’da Subuh beliau langsung berangkat ke Bandung Ustad sebagai Pembimbing Manasik Kubro calon jemaah haji DT Jakarta . Manasik dilaksanakan dua hari berturut, Sabtu dan Ahad.
Tapi Ahad Siangnya, beliau tetap sempat menghadiri walimahan salah satu sahabat Relawan Sahabat Tauhid di Bandung Ustad Menghadiri walimahan Teh Dwi
Hingga akhirnya Sore kemarin, beberapa menit menjelang Maghrib, beliau mengirimkan pesan di grup kelas Akademi Hijrah. Ustad membagikan status lokasi beliau saat itu yang sedang menuju DT Jakarta dari Bandung untuk mengisi kelas Akademi Hijrah Mentari Hati . Ustad tiba di DT Jakarta sekitar pkl. 19.00 dan langsung mengisi materi di kelas Mentari Hati sampai sekitar pkl. 21.00 WIB. Penuh dengan kemanfaatan.
Tidakkah beliau lelah? Di saat kebanyakan orang mengisi weekend dengan bersantai di rumah, beliau malah menjelajah di bumi cintaNya, menebar kebaikan. Semua aktivitas itu, hanyalah segelintir yang terlihat oleh mata kami, mungkin ada jauuuh lebih banyak kebaikan lagi yang beliau tebarkan, pengorbanan yang beliau persembahkan, pengabdian yang beliau berikan, hingga lelah yang dilaksanakan lillah, yang tidak kami tahu. Sebagai murid sekaligus santri beliau, kami hanya mampu mendoakan beliau. Meminta ALLAH memberikan penjagaan terbaik untuk beliau, dalam setiap langkahnya di setapak jalan dakwah yang begitu dicintai ALLAH.
“Berbondong-bondong manusia mempelajari dunia dan jagat raya, membangun kehebatan, kegagahan dan kemewahan sampai tak ada waktu untuk mengenali diri mereka sendiri. Meninggalkan ahsani taqwim dan menjauh dari rahmat Lil ‘alamin. Keluar dari ketetapan fitrah, khatulistiwa tauhid dan sirathul mustaqim.” Salah satu tulisan Ustad Hasan belasan jam yang lalu. Semua yang disampaikan oleh menjadi semangat, inspirasi, motivasi, sindiran halus, hingga bahan renungan untuk diri kami. Terima kasih Ustad, Semoga Ustad senantiasa dijaga oleh ALLAH
Mau ketemu dan merasakan langsung energi dan semangat positif dari beliau, mari bergabung di Akademi Hijrah. #MalahPromosi ^_^
NB: Tulisan ini bukan untuk mengagung-agungkan seorang manusia, hanya ungkapan terima kasih berbalut syukur pada ALLAH yang masih mengaruniakan nikmat sosok-sosok inspiratif, sosok-sosok mulia di sekeliling Ana yang senantiasa menjadi pengingat Kebesaran, Kebaikan, dan Keagungan ALLAH SWT. Sahabat-sahabat yang selalu mengajak untuk kembali taat, takwa, dan senantiasa bergantung kepadaNya.
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
“Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki Syafa’at pd hari kiamat”.
.
“Orang mu’min dengan mu’min lainnya bagaikan suatu bangungan kokoh yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya.”
(HR Bukhori, Muslim, Tarmidzi dan Nasai’ dari Abu Musa Al-Asy’ari)
.
Imam syafi’i berkata:
“Jika engkau punya teman – yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Sudahkah kamu punya teman/sahabat/guru yang sholeh, sholehah? Semoga sudah
Semoga senantiasa dijaga ALLAH
Cheers,
Matahari, 27 Syawal 1437 H